Pernah ngerasa kayak gini? Lagi asyik-asyik nonton drakor, tiba-tiba ada notif dari medsos, temen-temen lagi seru-seruan di tempat lain. Langsung deh perasaan nggak enak muncul, kayak ada sesuatu yang ketinggalan. Nah, perasaan inilah yang disebut dengan Fear of Missing Out atau FOMO.
FOMO: Si Pengganggu Kebahagiaan
FOMO itu kayak virus, gampang banget nyebar di era digital sekarang. Bayangin aja, setiap hari kita dibombardir dengan update-an kehidupan orang lain di media sosial. Mulai dari liburan mewah, makanan enak, sampai momen-momen seru bareng sahabat. Alhasil, kita jadi sering membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Kenapa Sih FOMO Bisa Terjadi?
- Kebutuhan Sosial
Manusia itu makhluk sosial. Kita butuh merasa terhubung dengan orang lain. Nah, FOMO ini bisa jadi salah satu cara kita untuk ngerasain rasa terhubung itu.
- Perbandingan Sosial
Media sosial bikin kita gampang banget buat membandingkan hidup kita dengan orang lain. Padahal, yang kita lihat di media sosial itu belum tentu 100% realita.
- Ketidakpastian
Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ketakutan akan kehilangan momen-momen seru membuat kita jadi lebih rentan mengalami FOMO.
Teori di Balik FOMO
Ada beberapa teori yang coba menjelaskan fenomena FOMO ini. Salah satunya adalah teori perbandingan sosial. Teori ini menyatakan bahwa kita cenderung membandingkan diri kita dengan orang lain, terutama mereka yang dianggap lebih sukses atau lebih bahagia. Nah, dari perbandingan inilah muncul perasaan iri, cemburu, dan akhirnya FOMO.
Cara Mengatasi FOMO
- Sadari Bahwa Media Sosial Itu Nggak Selalu Realita
Media sosial seringkali menyajikan versi ideal dari kehidupan seseorang. Filter, editan, dan pemilihan momen terbaik membuat kita melihat hanya sisi baik dari orang lain. Membandingkan hidup kita dengan highlight reel orang lain di media sosial hanya akan membuat kita merasa tidak cukup baik. Ingat, apa yang kita lihat di media sosial belum tentu mencerminkan realita sepenuhnya.
- Fokus Pada Diri Sendiri
Alih-alih terpaku pada kehidupan orang lain, lebih baik kita fokus pada tujuan dan impian pribadi. Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan merayakan pencapaian kecil, kita akan merasa lebih puas dan berharga. Selain itu, mengembangkan diri dengan hobi atau keterampilan baru juga bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan hidup.
- Batasi Penggunaan Media Sosial
Untuk mengurangi pengaruh FOMO, kita perlu membatasi waktu yang kita habiskan di media sosial. Dengan membuat jadwal khusus untuk menggunakan media sosial atau bahkan melakukan digital detox, kita bisa memberikan ruang lebih besar untuk aktivitas produktif lainnya.
- Cari Kegiatan Lain
Sibukkan diri dengan kegiatan yang kita sukai bisa menjadi penawar yang efektif untuk FOMO. Dengan menyalurkan energi kita pada hobi, olahraga, atau kegiatan sosial, kita akan merasa lebih bahagia dan terpenuhi. Selain itu, belajar hal baru juga bisa membuka perspektif baru dan mengurangi rasa bosan.
- Terima Bahwa Tidak Mungkin Mengalami Semua Hal
Tidak mungkin kita bisa mengalami semua hal yang ada di dunia ini. Belajar untuk menerima dan menghargai momen-momen yang ada saat ini adalah kunci untuk mengatasi FOMO. Dengan mempraktikkan mindfulness, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan membahagiakan.
FOMO memang bisa mengganggu kehidupan kita, tapi bukan berarti kita nggak bisa mengatasinya. Dengan memahami penyebab dan dampak FOMO, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjalani hidup. Ingat, kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri, bukan dari likes dan komentar di media sosial. Yuk, mulai sekarang kita hidup lebih sadar dan nikmati setiap momen yang ada!
Penulis :
Dyah Putri A
Leave a Reply